Kamis, 23 Mei 2019

MEMBUAT HOTSPOT ADMINISTRASI SERVER


IAdministrasi Server

Kita sudah melakukan instalasi Debian 8, jika belum tahu silahkan klik Instalasi Debian 8 ‘Jessie’. Setelah itu, lakukan konfigurasi atau sering disebut dengan istilah Administration Server atau disingkat ADS. Apa itu ADS? Bagaimana ADS? Pasti banyak pertanyaan seputar itu, langsung saja kita lakukan konfigurasi ADS. Perlu diingat, disini saya tidak melakukan semua prosedur ADS, hanya beberapa saja yang saya konfigurasi.
Administrasi Server Pada Jaringan Komputer adalah pengontrolan atau pengelolaan akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya. Administrasi itu sendiri merupakan suatu hal yang berhubungan dengan pengelolaan, pemberian jasa atau bantuan, dan pelayanan dan Server merupakan suatu bagian terpenting dari sebuah jaringan yang bertugas untuk menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh client. Server juga didukung oleh processor dan RAM yang besar juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus yang disebut sebagai sistem operasi jaringan.
Jadi, sudah paham? Langsung saja kita konfigurasi, namun seperti biasa, sebelumnya ada beberapa bahan yang harus kita siapkan untuk melakukan konfigurasi
  1. Bahan utama adalah Debian 8 yang sudah terinstall
  2. Sediakan DVD 1 dan DVD 2 dari paket Debian 8, jika belum punya bisa download terlebih dahulu disini atau disini
Jika semua sudah tersedia bahannya, langsung saja kita eksekusi ke tutorialnya

1. Masuk ke Debian

Gambar 1
1. Pastikan kita sudah login di Debian, dan pastikan suda masuk sebagai root, dengan sintaks sudo su dan masukkan passwordnya, lalu Enter
Gambar 2

2. Instalasi Paket Administrasi Server

2. Sebelumnya melakukan instalasi paket, kita harus meng-mount terlebih dahulu DVD paketnya, dengan sintaks apt-cdrom addlalu enter dan masukkan DVD paketnya, lalu Enter lagi
Gambar 3
3. Langsung saja kita mulai instalasi paketnya dengan sintaks apt-get install nama-paket, disini saya akan menginstall apache2, mysql-server phpmyadmin samba dan ssh. Jadi langsung saja tuliskan sintaksnya apt-get install apache2 mysql-server phpmyadmin samba ssh lalu Enter
Gambar 4
4. Proses instalasi berjalan, klik Y lalu Enter
Gambar 5
5. Pilih Apache dengan klik space, lalu Enter
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
6. Masukkan password untuk akses root MySql, database, dan phpmyadmin, tuliskan password anda, lalu tekan Enter
Gambar 10
7. Kita up kan atau on kan dulu ethernet (Eth), dengan sintaks ifconfig eth0 upJika ada 2 eth, lalukan kembali dengan nama eth disesuaikan. Lalu kita atur IP Address kita dengan sintaks nano /etc/network/interfaces lalu Enter
Gambar 11
8. Tuliskan sesuai dengan gambar diatas, IP Address bisa disesuaikan dengan keinginan anda. Setelah itu klik Ctrl + X klik lalu Enter untuk menyimpan konfigurasi. Kemudian restart jaringan yang sudah kita konfigurasi, dengan menggunakan sintaks /etc/init.d/networking restart lalu Enter

3. FTP

Gambar 12
9. Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi FTP, install paketnya dengan sintaks apt-get install proftpd lalu Enter
Gambar 13
10. Pada saat proses instalasi jika da pilihan seperti diatas, pilih standalone lalu Enter
Gambar 14
11. Biarkan proses berjalan kembali
Gambar 15
12. Jika proses instalasi dari FTP sudah selesai, selanjutnya lakukan konfigurasi dengan masuk ke proftpd.conf menggunakan sintaks nano /etc/proftpd/proftpd.conf  lalu Enter
Gambar 16
13. Pada gambar 16 adalah jendela awal proftp.conf, sesuaikan dengan diatas untuk konfigurasinya
Gambar 17
Gambar 18
14. Jika ingin login secara Anonymous, hapus semua hastag ‘ # ‘ pada setiap bagian depan di antara <Anonymous> </Anonymous>
Gambar 19
15. Jika sudah, simpan konfigurasi Ctrl + X lalu Y dan Enter

4. SAMBA

Gambar 20
16. Buat sebuah folder di home, disini saya membuat folder dengan nama samba, buat dengan sintaks mkdir sambalalu enter
Gambar 21
17. Sintaks useradd samba, ini digunakan untuk menambah user bernama samba. Sintaks passwd sambaini digunkan untuk untuk menambahkan pasword. Jika sudah kita konfigurasi sambanya, masuk ke smb.conf dengan sintaks nano /etc/samba/smb.conf lalu Enter
Gambar 22
18. Setting sesuai dengan diatas, jika sudah simpan dengan Ctrl + X lalu pilih Y kemudian Enter. Lalu restart samba kita tadi /etc/init.d/samba restart lalu enter 
Gambar 23
Gambar 24
19. Lalu kita coba, di windows run tuliskan \\192.168.1.1 lalu Enter, dan akan muncul hasilnya

5. SSH

Gambar 25
20. Kita sudah menginstal ssh diatas tadi, langsung saja kita konfigurasi. Masuk sshd_config dengan sintaks nano /etc/ssh/sshd_sonfig lalu enter
Gambar 26
Gambar 27
21. Port awal SSH adalah 22, disini saya merubah menjadi 1697. Bisa sesuai keinginan anda, lalu save konfigurasi. Dan jangan lupa direstart dengan sintaks /etc/init.d/ssh restart lalu Enter
Gambar 28
Gambar 29
22. Dan coba kita remote dengan putty, dan hasilnya adalah sukses diremote debian kita

6. Domain Name Server

Gambar 30
23. Install paket bind9 dengan sintaks apt-get install bind9Disini paket sudah terinstall, karena diawal sudah saya instalasi
Gambar 31
Gambar 32
24. Selanjutnya masuk ke directory dari bind, copy kan db. local terserah mau dicopy kemana pastikan huruf tanpa campuran angka disini saya mengcopy ke db.widi dan db.127 dan pastikan angka tanpa campuran huruf dan saya copy ke db.192
Gambar 33
25. Lalu kita masuk ke db.widi, dengan sintaks nano db.widilalu konfigurasi sesuai dengan settingan jaringan dan dns sesuai keinginan anda. Lalu simpan.
Gambar 34
26. Lakukan hal sama untuk db.192, namun disini ada yang berbeda, alamat IP saya adalah 192.168.1.1, maka penulisannya adalah dibalik dari belakang 1.1.168, isikan sesuai dengan alamat IP anda. Lalu simpan.
Gambar 35
27. Lalu selanjutnya kita konfigurasi, masuk ke nano named.conf.default-zones lalu Enter
Gambar 36
28. Konfigurasi sesuai dengan contoh diatas, yaitu pada bagian akhir atau bawah sendiri, tuliskan sesuai dengan konfigurasi anda diawal tadi. Lalu simpan, dan restart dengan sintaks /etc/init.d/bind9 restart  lalu Enter
Gambar 37
29. Sebelumnya jangan lupa untuk mengkonfigurasi resolv.confnano .etc.resolf.conf lalu enter. Isikan domain search dan nameserver anda. Lalu simpan, dan jika diperlukan restart kembali bind9 anda
Gambar 38
30. Untuk mengetes, silahkan tulis nslookup nama_domain lalu Enter, dan jika muncul seperti diatas berarti dns telah berhasil dikonfigurasi. Dan hasilnya adalah…
Gambar 39
Gambar 40
Sekian tadi tutorial penginstallan web server, ftp server, database server, ssh, dan berbagai konfigurasinya.

7. Manajemen Hotspot

  • Setelah kita telah masuk pada Winbox, pertama buka Interface, lalu setting ether1 dan ether2 dengan merubah namanya seperti pada gambar, gunanya untuk memudahkan membedakan 2 jaringan ini. Interface ether1-Server digunakan untuk mengakses server, sedangkan ether2-Hotspot untuk client.
  • Buka IP ( Address ( Lalu tambahkan Ip Address sesuai dengan yang telah kita tentukan dalam Server (Os Debian) sebelumnya dengan interface Server dan Hotspot.
  • Buka IP –> Hotspot –> Pada menu Servers –> Klik Hotspot Setup untuk menambahkan hotspot server –> Pilih Hospot Interface yang telah kita buat sebelumnya, di sini menggunakan ether2-Hotspot untuk bisa diakses client. Lanjut Next saja
  • Masukkan dan periksa apa benar ip tersebut yang digunakan untuk client.
  • Bisa langsung di Next saja, atau jika ingin memberikan pool Hotspot bisa dimasukkan dari alamat berapa sampai ke berapa yang bisa diakses. Lalu Next saja nanti jika diminta memasukan hospot SLL Certificate pilih none, lalu langsung saja Next sampai selesai.
  • Sebelum selesai pembuatan Hotspot Server tadi, kita akan diberikan kesempatan untuk membuat username dan password untuk login jaringan tadi.
  • Seperti ini jika telah selesai membuat hotspot1. Dan seperti ini tampilan detailnya.
  • Selanjutnya jika ingin merubah settingan login user bisa klik menu Users, lalu klik server yang dipilih lalu edit seperti yang diinginkan.
  • Selanjutnya buka IP –> DHCP Server –> Lalu buat DHCP Server dengan klik tombol DHCP Setup, lanjutkan seperti ketika membuat Hotspot Server sebelumnya.
  • Jaringan sudah bisa diakses client.
  • Selanjutnya untuk mengganti tampilan Login mikrotik dengan template. Siapkan file template yang ingin dipasang, lalu Copy file tersebut.
  • Buka Files –> Klik tombol logo Paste di atas, atau bisa menggunakan perintah Ctrl + V langsung.
  • Tunggu proses upload file template sampai selesai.
  • File berhasil diupload. Selanjutnya tinggal mengatur pengaturan login user agar template yang telah kita upload bisa ditampilkan.
  • Buka IP -> Hotspot -> di menu Server Profiles seperti ini settingan default atau settingan bawaan.
  • Masih di menu Server Profiles rubah Html Directory dari server profile, tergantung dengan server profil yang telah dipakai pada server, karena di server tadi menggunakan profil hsprof1 dan hsprof2 maka keduanya diganti HTML Directorynya.
  • Template berhasil ditampilkan, seperti itu tampilan login awalnya.
  • Tampilan status atau setelah LOGIN dengan user admin berhasil.
  • Tampilan logout atau setelah diklik LOGOUT.
  • Tampilan awal atau setelah sebelumnya diklik LOGIN. Kenapa tombol TRIALnya tidak bisa diklik ? karena harus dilakukan beberapa settingan terlebih dahulu.
  • Buka Queues –> Tambah Queue (dengan mengeklik tombol + di atas) –> Lalu beri nama queue, misalnya seperti gambar ini, lalu ganti target sesuai dengan server jaringan yang dipakai, klik Apply atau OK.
  • Selanjutnya buka IP –> Hotspot –> User Profiles –> Tambahkan user baru dengan klik tombol + , lalu beri nama misalnya seperti pada gambar, untuk menentukan jumlah pembagian user masukkan jumlahnya di Shared Users.
  • Setelah sebelumnya di menu General, sekarang masuk ke menu Queue lalu ganti Parent Queue dengan yang sudah kita buat sebelumnya. Klik Apply atau OK.
  • Buka IP –> Hotspot –> Users –> Add user, dengan server sesuai yang digunakan dan Profile sesuai dengan yang sudah dibuat sebelumnya.
  • Masih di Hotspot –> Server Profiles –> Lalu klik profil yang telah kita buat sebelumnya, masuk menu Login, setelah itu centang Trial dan Pilih Trial User Profile sesuai dengan profil trial kita.
  • Tombol Trial kini sudah bisa digunakan.
Demikan tutorial manajemen hotspot telah selesai, mudah kok ya ^_^ hehehe.

8. Arsitektur Skema jaringan


Penggambaran skema jaringan di paket tracer
Penggambaran skema jaringan secara detail
Dikarenakan debian dan mikrotik diinstal pada virtualbox, maka jaringan-nya juga disesuaikan dengan laptop tempat instalasi virtua box. Namun pada client menggunakan kabel LAN, dan IP secara DHCP. Jadi client adalah laptop asli bukan virtual.
Semoga semua tutorial di atas bemanfaat dan bisa membantu menyelesaikan permasalahan kita. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOAL TRAINING MTCNA

Certification example test 1.  You have a router with configuration - Public IP :202.168.125.45/24 - Default gateway:202.168...